Efforts
To Conserve The Living Environment
“Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup”
Lingkungan hidup, adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
berhubungan timbal balik
Lingkungan
hidup akan selalu terjaga apabila digunakan sebaik baiknya oleh manusia berdasarakan
SDA alam yang ada. Namun, apabila SDA tidak terjaga keberadaanya, Lingkungan
hiduppun menjadi kurang seimbang.
Sehingga muncul berbagai masalah lingkungan.
Berikut
permasalahan lingkungan yang sering terjadi di kehidupan sekarang ini:
1. Permasalahan Sungai Yang
Tercemar
Selama
5 tahun belakangan ini, setidaknya 64 dari 470 daerah aliran sungai mengalami
kondisi yang kritis, hal ini disebbakan oleh beberapa hal seperti
- · Limbah industri yang terkandung berbagai zmacam zat kimia di dalamnya.
- · Limbah domestik, seperti limbah rumah tangga yang secara sengaja dibuang ke sungai.
- · Limbah pertanian
- · Dan masih banyak lainnya.
Untuk
mengatasi permasalahan ini, tentu saja dibutuhkan kerja sama antara pihak
pemerintah, masyarakat, serta pelaku-pelaku industri. Pihak pemerintah wajib
untuk memberlakukan aturan bentuk
penyimpangan sosial baik
bagi industri atau masyarakat agar jangan sampai membuang limbah di sungai.
Masyarakat pun harus sadar mengenai pentingnya air sungai untuk kehidupan.
Selain itu, pihak pemerintah juga perlu mengatur pembuangan yang baik agar
limbah-limbah industri tak mengalir ke sungai-sungai setempat.
2. Kerusakan Hutan
Masalah
lainnya yang cukup besar di Indonesia adalah mengenai kerusakan hutan. Mulai
dari penebangan liar, penggundulan hutan, hingga baru-baru ini terjadi yaitu
pembakaran hutan menjadi penyebab dari kerusakan hutan yang ada. Tentu saja
jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan berkurangnya kawasan
hutan di Indonesia yang berakibat pada ketidakstabilan ekosistem. Untuk
mengatasi kerusakan hutan ini, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan.
·
Solusi
untuk jangka pendeknya tentu saja adalah penegakan hukum yang harus dilakukan.
Hal ini sangat penting untuk mencegah kegiatan ilegal logging, dan hal hal
lainnya.
·
Kegiatan
pembangunan yang dilakukan perlu memperhatikan lingkungan setempat.
·
Penanaman
kembali hutan hutan yang telah rusak.
3. Banjir
Fenomena
ini sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan di kota-kota besar sendiri pun
sudah menjadi aktivitas rutin yang harus dihadapi. Bahkan tak hanya pada musim
hujan, pada musim kemarau sekalipun banjir bisa saja terjadi beberapa wilayah.
Hal ini dikarenakan perkembangan wilayah Indonesia yang
menyebabkan sistem pembuangan air yang salah dan tidak adanya penjagaan
pada daerah aliran sungai. Untuk mengatasi ini, pentingnya peran pemerintah
yang mengelola pembuangan air agar tak menjadi masalah di kemudian harinya.
Selain itu, peran aktif dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga
lingkungan sangat dibutuhkan.
4. Abrasi
Kegiatan-kegiatan
seperti pengambilan pasir pantai, karang, serta perusakan hutan-hutan bakau
menjadi penyebab abrasi yang nantinya berkaitan dengan kerusakan laut dan
pantai. Tentu saja jika dibiarkan terus menerus, maka kelestarian laut dan
pantai di Indonesia semakin berkurang. Apalagi wilayah Indonesia sebagaian
besar merupakan lautan. Nah untuk mengatasi hal ini, berikut beberapa solusi
yang perlu diterapkan:
·
Pemerintah
menerapkan reklamasi pantai untuk menanam kembali hutan bakau si sekitar area
pantai.
·
Menerapkan
aturan yang ketat mengenai pengambilan batu-batu karang.
·
Larangan
tentang penggunaan bahan peledak untuk mencari ikan.
5. Pencemaran Udara
Seiring
dengan perkembangan jaman, semakin banyak industri dan transportasi yang ada
saat ini. Meskipun hal ini merupakan sebuah kemajuan, namun nyatanya memiliki
dampak yang buruk bagi lingkungan karena menyebabkan terjadi pencemaran udara.
Hal ini berpengaruh pada faktor penghambat perubahan sosial budaya terhadap pasokan
udara bersih yang semakin berkurang. Untuk mengatasi hal ini, berikut solusi
yang bisa dilakukan.
·
Peran
Pemerintah yang aktif menggalakkan penanaman pohon.
·
Mengurangi
emisi atau pembuangan gas dengan cara memilih bahan industri yang aman untuk
lingkungan.
·
Pemasangan
filter pada cerobong asap pabrik-pabrik.
·
Mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor.
6. Menurunnya Keanekaragaman Hayati
Dampak
lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keaneka
ragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak
sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi
informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang
jual beli membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah.
Solusinya adalah:
·
Program
untuk penangkaran satwa liar.
·
Konservasi
in-situ dan konservasi ex-situ.
·
Memperluas
habitat untuk satwa-satwa liar.
·
Peningkatan
SDM
·
Penyuluhan
mengenai penangkaran satwa Indonesia secara intensif.
7. Pencemaran Tanah
Tak
hanya air dan udara saja yang dapat tercemar, namun tanah juga bisa tercemar
dengan bahan-bahan yang dapat merusak kualitas tanah. Permasalahan lingkungan
hidup Biasanya hal ini terjadi akibat pengambilan tambang yang berlebihan,
pembuangan sampah-sampah yang sulit diuraikan, dan masih banyak lainnya. Untuk
mengatasi hal ini, perlu dilakukan usaha pelestarian tanah dan hutan melalui
tata guna lahan, peraturan mengenai TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia),
reboisasi, serta pengolahan sampah agar dapat terurai dengan baik.
8. Permasalahan Sampah Yang Menumpuk
Semakin
tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, membuat tingkat konsumsi meningkat dan
akhirnya membuat jumlah sampah semakin banyak permasalahan hukum di Indonesia meningkat. Hal ini
lah yang menjadi permasalahan di Indonesia, karena belum adanya solusi untuk
menganggulanginya. Hal ini tentunya membuat lingkungan menjadi kotor dan tentu
saja merugikan lingkungan. Nah berikut ini solusi yang bisa dilakukan:
Ø
Membuat
tempat pembuangan sampah terpadu, yang lokasinya agak jauh dari pemukiman
warga.
Ø
Penerapan
4R yaitu Replace, reduce, reuse, serta recycle.
Ø
Membuat
tempat sampah terpisah antara organik dan anorganik.
9. Rusaknya Ekosistem Laut
Pengambilan
ikan yang masih menggunakan bahan kimia dan bahan peledak masih menjadi tradisi
bagi beberapa nelayan di Indonesia. Tentu saja ini merusak ekosistem laut,
termasuk terumbu karang. Seperti yang adan ketahui sendiri, terumbu karang
menjadi potensi alam di Indonesia. Untuk mengatasi ini, pentingnya peran
pemerintah untuk mengetatkan peraturan mengenai larangan pemakaian peledak dan
bahan kimia.
10. Pencemaran Air Tanah
Masalah
lainnya yang sering terjadi di Indonesia adalah pencemaran air tanah. Masalah
ini seringkali tentu saja menyebabkan berbagai jenis biota air menjadi rusak,
mengancam kesehatan penduduk di sekitar sumber air, banjir, langkanya air
bersih, dan masih banyak lainnya. Untuk mengatasinya, berikut ini solusi yang
bisa dilakukan.
·
Membatasi
limbah yang bisa mencemari air tanah
·
Mengawasi
masyarakat serta lembaga-lembaga untuk menjaga sumber air.
·
Pelaksanaan
undang-undang lingkungan hidup
11. Pemanasan Global
Masalah
ini sepertinya tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di berbagai
negara-negara di dunia. Bahkan dampak pemanasan global sudah mulai terlihat di
daerah kutub yang mulai mencair sehingga menyebabkan ketidak seimbangan
lingkungan. Untuk mengatasi pemanasan global, tentu saja anda harus mengurangi
penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak lapisan ozon dan atmosfer seperti
gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
12. Langkanya Air
Berbeda
dengan banjir, masalah yang satu ini justru membuat air semakin langka didapat.
Hal ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Sehingga membuat dampak macam-macam
bencana alam dan kelaparan
dan kekeringan terjadi. Untuk mengatasi hal ini, pentingnya kerja sama antara
pemerintah dan warga untuk membangun sumber-sumber air baru, mereboisasi hutan,
dan hal lainnya yang membantu pengadaan sumber air.
13. Pencemaran Suara
Hal lainnya yang seringkali terjadi di
Indonesia adalah mengenai pencemaran suara. Yang dimaksud dengan pencemaran
suara disini adalah ketika banyaknya bunyi atau suara yang tak diinginkan masuk
ke dalam pemukiman warga. Hal ini bisa sangat menganggu aktifitas manusia dan
bahkan mengganggu perkembangan psikologis. Untuk mengatasinya, tentu saja
dengan meredam kebisingan yang tak diinginkan, baik itu yang berasal dari
transportasi, pembangunan, elektronik, dan lainnya.
14. Berkurangnya Daerah Resapan Air
Pembangunan
yang semakin meningkat di kota-kota besar membuat daerah resapan air menjadi
berkurang. Hal ini tentu saja membuat banjir menjadi keragaman suku bangsa dan budaya sering melanda
daerah-daerah tersebut. Untuk itu pentingnya peran pemerintah untuk
menganggulangi pembangunan-pembangunan agar tak mengurangi daerah resapan air.
Selain itu, pembangunan taman-taman kota sangat penting dilakukan.
15. Bangunan-Bangunan Liar dan Kumuh
Hal
ini sepertinya sering terjadi di kota-kota besar. Banyaknya masyarakat serta
daerah pemukiman yang sedikit membuat bangunan liar dan kumuh ini merajalela di
setaip sudut kota. Tentu saja hal ini menjadikan pemandangan kota semakin
kotor, kumuh, dan tak terawat. Untuk mengatasi ini tentu saja harus ada
pengurangan mengenai warga-warga yang berdatangan untuk menetap di kota besar,
pembuatan tempat tinggal/rusun, dan lainnya.
![*](file:///C:/Users/SMP2KU~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
1. Menempatkan daerah industri
atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri
diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap
penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan
penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap
pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran
terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada
tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah
lingkungan.
1. Mengurangi
penggunaan bahan kimia pencemar lingkungan
Ada banyak bahan kimia yang dapat
mencemari lingkungan seperti detergen rumah tangga dan plastik yang membutuhkan
waktu lama agar bisa terurai. Contoh nyata yang bisa kita lakukan untuk
mengurangi dampak pencemaran lingkunganadalah menggunakan detergen ramah
lingkungan dan mengurangi penggunaan kantong plastik pada saat berbelanja
dengan cara membawa kantong/tas belanja dari rumah yang dapat digunakan
berkali- kali.
2. Mengurangi produksi
sampah rumah tangga
Produksi sampah rumah tangga dapat
dikurangi dengan berbagai cara. Misalnya, mengurangi sampah kemasan produk
dengan membeli produk berukuran besar yang dapat digunakan per bulan dan
membeli produk yang dapat diisi ulang.
3. Memilah sampah
Kegiatan memilah sampah dapat
dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi 3 kategori yakni organik,
anorganik, dan logam/ kaca. Setelah dipilah, sampah organik dapat dijadikan
pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik jika memungkinkan dapat didaur ulang (recycle)
atau digunakan kembali (reuse).
4. Menghemat penggunaan
air
Penghematan air dapat dilakukan dengan
cara mematikan kran air yang sedang tidak digunakan, mencuci pakaian atau
peralatan makan apabila jumlahnya sudah memenuhi, serta mandi dengan air
secukupnya.
5. Menghemat penggunaan
listrik
Penghematan listrik dapat dilakukan
dengan cara beralih menggunakan barang- barang elektronik yang mempunyai daya
rendah misalnya lampu LED atau TEL, mematikan lampu ketika tidak memerlukan
cahaya penerangan seperti saat di siang hari dan mematikan lampu jika hendak
tidur. Selain itu kita juga dapat mengurangi atau menghindari penggunaan
listrik yang tidak diperlukan pada jam 5 sore sampai jam 10 malam. Hal itu
dikarenakan pada jam- jam tersebut penggunaan listrik global sedang meningkat
lebih banyak dari pada siang hari.
6. Menghemat penggunaan kertas
Kertas merupakan bahan lunak yang
dihasilkan dari serat- serat pepohonan. Penggunaan kertas harus dilakukan
secara efektif dan efisien karena akan berdampak pada banyaknya pohon di hutan
yang harus ditebang. Dalam kehidupan sehari- hari manusia sangat sering
menggunakan kertas kemudian menghasilkan tumpukan kertas bekas yang tidak
terpakai lagi. Lebih baik melakukan daur ulang terhadap kertas bekas tersebut
sehingga dapat dimanfaatkan lagi dan mengurangi produksi kertas baru.
7. Menghindari
pemborosan bahan bakar
Bahan bakar seperti bensin merupakan
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Untuk itu penggunaannya juga harus
hemat. Kegiatan menghemat bahan bakar diantaranya adalah membiasakan jalan kaki
atau bersepeda jika tempat tujuan dekat, menggunakan kendaraan pribadi
seperlunya,
8. Menghindari
penggunaan alat-alat yang terdapat kandungan CFC di
dalamnya
CFC merupakan salah satu penyebab
menipisnya lapisan ozon yang berdampak pada pemanasan global. Penggunaan CFC harus segera
dihentikan. Hal tersebut dapat dipraktikkan dengan berbagai cara, misalnya
membeli AC mobil tanpa CFC, menggunakan kulkas yang tidak ber-CFC dan
menggunakan spraiyer tanpa CFC.
9. Melakukan reboisasi
Kerusakan hutan di Indonesia sudah
sangat parah. Perlu kesadaran dari masyarakat untuk melakukan penanaman kembali
hutan yang gundul. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggalakan program ‘one
men one tree’ atau setiap orang menanam minimal satu pohon. Program tersebut
tentu memerlukan peran aktif masyarakat dan juga pemerintah Indonesia.
10. Menjaga kelestarian
hutan
Masyarakat dapat menjaga kelestarian
hutan dengan program penanaman sejuta pohon, tidak menebang pohon secara
sembarangan,
11. Melindungi satwa
langka
Masyarakat harus ikut serta dalam
melindungi satwa langka dengan cara menjaga kelestarian habitat alaminya
yakni hutan lindung,
12. Bijak dalam bercocok
tanam
Dalam kegiatan bercocok tanam,
masyarakat harus menerapkan sistem yang memperhatikan faktor ekologi atau aspek
lingkungan. Pengendalian hama tanaman sebisa mungkin menggunakan metode
biological control yakni memanfaatkan musuh alami dari hama tersebut.
Masyarakat juga harus bisa menggunakan pestisida berbahan kimia secara bijak
dan menerapkan sistem rotasi tanaman agar ekosistem di daerah lahan
persawahan tetap terjaga keseimbangannya. Jika ekosistem tidak seimbang maka
akan menyebabkan gagal panen dan merugikan masyarakat sendiri.
13. Mengkonsumsi hasil
pertanian dan peternakan dalam negeri
Dengan mengkonsumsi hasil peternakan
dan pertanian lokal atau dari dalam negeri, maka akan mengurangi impor daging
dan buah- buahan yang bisa saja membawa telur hama yang belum ada di Indonesia.
Pemerintah juga harus turut aktif dalam menggalakan program cinta produk
Indonesia tersebut.
14. Melakukan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Salah satu contoh kegiatan pembangunan
yang bersifat wajib AMDAL yakni memperhatikan konsekuensi kemungkinan kerusakan
lingkungan lebih lanjut ketika melakukan pembangunan jalan yang membelah
hutan.
Komentar
Posting Komentar